Makassar - Kawasan Center Point of Indonesia CPI Makassar, Sulawesi Selatan Sulsel memiliki sejumlah lokasi yang cocok sebagai tempat foto prewedding. Berbagai bangunan dengan keunikan arsitektur, serta pemandangan keindahan laut membuat kawasan CPI memiliki daya tarik pantauan detikSulsel, Sabtu 16/4/2022, sejumlah tempat di kawasan CPI menjadi wisata untuk melakukan pemotretan oleh masyarakat. Mulai dari taman-taman yang dihiasi berbagai bunga warna-warni, jembatan yang megah, hingga bangunan-bangunan yang unik menjadi sasaran jepretan menjadi tempat bagi masyarakat umum yang hanya sekedar berfoto untuk kebutuhan media sosial, Kawasan CPI juga dapat digunakan sebagai lokasi foto prewedding oleh calon pengantin. Tak sedikit tempat menaik yang bisa menjadi latar foto prewedding. Masyarakat umum bisa berfoto ria dengan gratis di kawasan CPI. Tetapi berbeda cerita jika untuk kebutuhan prewedding. Pada lokasi tententu, pemotretan prewedding akan dikenakan biaya oleh pengelola, khususnya pada area private milik CitraLand City 7 lokasi foto prewedding menarik di Kawasan CPI Makassar1. Masjid 99 Kubah CPI MakassarMasjid 99 Kubah di Kawasan CPI Makassar Foto Al Khoriah Etiek NugrahaMasjid 99 kubah menjadi ikon baru Sulawesi Selatan, setelah mulai difungsikan pada 12 Maret 2022 lalu. Bahkan, masjid yang didesain oleh Ridwan Kamil saat masih menjabat Wali Kota Bandung ini menjadi salah satu tempat wisata religi bagi masyarakat 99 Kubah juga cocok untuk dijadikan sebagai lokasi foto prewedding. Pelatarannya yang luas, dan berada di pinggiran pantai membuat Masjid 99 Kubah kaya akan pencahayaan. Selain itu, keunikan gaya arsitektur dari masjid ini menjadikannya salah satu spot foto yang menarik. Apalagi, bangunan Masjid 99 Kubah didominasi dengan warna oranye dan putih yang Jembatan Tongkonan CPI MakassarJembatan Tongkonan di Kawasan CPI Makassar Foto Al Khoriah Etiek NugrahaJembatan Tongkonan menjadi salah satu ikon dari kawasan CPI Makassar. Keunikan dari jembatan ini terletak pada kerangka atap yang menyerupai Tongkonan, rumah adat suku jembatan Tongkonan tidak jauh dari Masjid CPI. Memiliki jalan yang luas dan dibatasi oleh lautan menjadikan jembatan ini salah satu lokasi foto prewedding menarik di Kawasan CPI melakukan foto prewedding di Jembatan Tongkonan ini harus berizin terlebih dahulu. Pasalnya, pada saat-saat tertentu jembatan ini ramai kendaraan karena merupakan jalur utama menuju pusat Jembatan Phinisi CPI MakassarJembatan Phinisi di Kawasan CPI Makassar Foto Al Khoriah Etiek NugrahaSelain Jembatan Tongkonan, Jembatan Phinisi di kawasan CPI Makassar tidak kalah megah untuk dijadikan tempat foto prewedding. Jembatan ini memiliki tiang baja setinggi 30 meter sebanyak 6 tiang di setiap sisinya. Setiap tiangnya berwarna gelap dan memiliki tulisan aksara lontara di bagian ini menjadi jalur masuk kawasan CitraLand City Losari. Jalanannya lebih luas dibandingkan jembatan Tongkonan. Jembatan ini juga cocok menjadi tempat foto prewedding. Kemegahan jembatan ini akan menambah nuansa elegan pada foto Marketing Office CitraLand City LosariMarketing Office CitraLand City Losari di Kawasan CPI Makassar Foto Al Khoriah Etiek NugrahaBukan hanya sekedar kantor, Marketing Office CitraLand City Losari juga menjadi salah satu tempat foto prewedding di kawasan CPI Makassar. Kantor ini memiliki gaya arsitektur yang tangga di sela ke dua sisi gedung kantor ini. Tangga ini dapat digunakan sebagai lokasi foto prewedding dengan gaun mempelai wanita yang menjuntai. Latar gedung di kedua sisi membuatnya terlihat elegan namun menjadi perhatian bahwa untuk melakukan foto prewedding di tempat ini, pengunjung dikenakan tarif. Karena Marketing Office CitraLand City Losari menjadi salah satu area privat di kawasan CPI. Untuk melakukan foto prewedding di area ini pengunjung mesti membayar Rp Sculpture 'Djuku Kalabine' CPI MakassarSculpture 'Djuku Kalabine' atau Patung Ikan di Kawasan CPI Makassar Foto Al Khoriah Etiek NugrahaSculpture 'Djuku Kalabine' atau patung sepasang ikan ini dapat ditemui pengunjung setelah melewati Marketing Office CitraLand City. Patung ikan ini juga menjadi salah satu ikon spot foto menarik di kawasan CPI ikan raksasa dengan warna kuning emas ini merupakan sculpture terbesar di kawasan CitraLand City Losari Makassar. Tempat ini juga cocok menjadi lokasi foto pre-wedding. Sepasang patung ikan saling berhadapan kemudian dikelilingi air mancur kecil serta kolam yang melingkar, menjadi latar yang menarik untuk sesi foto Lego-lego Kawasan Kuliner CPI MakassarLego-lego di Kawasan CPI Makassar Foto Al Khoriah Etiek NugrahaLego-lego lebih dikenal sebagai pusat wisata kuliner di Kawasan CPI Makassar. Tetapi, ternyata tempat ini juga bisa menjadi lokasi foto memiliki berbagai sudut foto dengan latar yang berbeda. Salah satunya hamparan laut yang berbatasan dengan Pantai Losari, ditambah pemandangan perahu-perahu pinisi yang berlayar di lokasi tersebut. Latar ini tentunya menarik sebagai lokasi foto itu, di bagian lainnya memiliki latar atap dari Jembatan Tongkonan yang unik, karena memang terletak bersebelahan. Berbeda jika melakukan pemotretan di jembatan Tongkonan, jika diambil dari sudut Lego-lego akan tampak tampilan kerangka atap Tongkonan dari Replika Bola Dunia CPI MakassarReplika Bola Dunia di Kawasan CPI Makassar Foto Al Khoriah Etiek NugrahaReplika bola dunia yang terpasang di kawasan Center Poin of Indonesia Makassar, menjadi landmark baru di Makassar. Tempat ini juga menjadi spot foto favorit pengunjung. Tidak sedikit masyarakat yang singgah berfoto di tempat diminati masyarakat, tempat ini juga cocok menjadi lokasi foto prewedding. Latar replika bola dunia yang diapit oleh dua jembatan megah, yakni Jembatan Tongkonan dan Jembatan Phinisi menjadi pemandangan yang unik. Selain itu, taman-taman bunga yang mengelilingi Replika Bola Dunia menambah keindahan saat diabadikan. Simak Video "Siswa SMP di Makassar Tewas, Diduga Terjatuh dari Gedung Sekolah" [GambasVideo 20detik] tau/sar
Merupakansalah satu Masjid terbesar di dunia (dan salah satu yang tertua di India) mulai dibangun pada tahun 1614 oleh Mohammed Quli Qutub Shah dan memerlukan hampir 80 tahun untuk menyelesaikan. Cukup besar untuk menampung 10.000 orang, masjid ini indah dengan 15 besar lengkungan dan pilar masing-masing terbuat dari lembaran tunggal granit JAKARTA - Seperti halnya menara dan mihrab, secara historis kubah belum dikenal pada masa Rasulullah SAW. Arsitek terkemuka, Prof K Cresswell dalam Early Muslim Architecture menyatakan, desain awal masjid Madinah sama sekali belum mengenal kubah. Bentuknya hanya segi empat dengan dinding sebagai pembatas sekelilingnya. Di sepanjang bagian dalam dinding itu dibuat semacam serambi yang langsung berhubungan dengan lapangan terbuka yang berada di tengahnya. Seiring berkembangnya teknologi arsitektur, kubah pun muncul sebagai penutup bangunan masjid. Secara umum, bangunan masjid berkubah paling mudah ditemukan di sekitar wilayah Iran, Asia Tengah, Turki, Mesir, serta India. Bentuk kubah masjid sangat beragam. Kubah masjid di India, misalnya, bentuknya agak bulat. Lain lagi dengan bentuk kubah khas Persia. Sedangkan di Turki, bentuk kubahnya lebih bernuansa Bizantium. Di antara kubahkubah masjid di dunia itu, beberapa tampil anggun dengan warna keemasan. Salah satu masjid berkubah emas yang tersohor adalah Masjid Qubbah As Sakhrah atau Dome of the Rock Kubah Batu di Yerusalem. Brunei Darussalam memiliki dua masjid berkubah emas. Singapura memiliki Masjid Sultan yang juga berkubah emas. Di Irak, kubah emas terdapat pada Masjid AlAskari di Samarra, sedangkan di Indonesia ada pada Masjid Dian AlMahri. Masjid Qubbah As Sakhrah Berada di kompleks AlHa ram asySyarif, Kota Lama Yerusalem Baitul Maqdis, masjid ini kerap dikira sebagai Masjidil Aqsha. Padahal, Masjid Qubbah As Sakhrah, yang tersohor dengan sebutan Dome of the Rock Kubah Batu, bukanlah Masjidil Aqsha meski samasama berada di Yerusalem. Dome of the Rock ditandai oleh kubahnya yang kuning keemasan, sedangkan Masjidil Aqsha tampil dengan kubah berwarna biru. Masjid Qubbah As Sakhrah dibangun pada 685691 M atas prakarsa Abdul Malik bin Marwan, khalifah dari Bani Umayyah. Secara historis dan arkeologis, bangunan yang dikenal juga sebagai Masjid Umar ini merupakan bangunan berkubah pertama dalam sejarah arsitektur Islam. Desain masjid ini dikerjakan oleh dua arsitek Muslim berdarah Palestina, yakni Raja’ bin Hayat dan Yazid bin Salam. Bentuk kubah masjid ini banyak dipengaruhi arsitektur Bizantium. Di dalam masjid ini terdapat sakhrah batu berukuran 56 x 42 kaki. Di bawah sakhrah terdapat gua segi empat yang luasnya 4,5 meter x 4,5 meter dan tinggi 1,5 meter. n Masjid Sultan Omar Ali Saifuddin Selain masjid ini, Brunei memiliki satu masjid lain yang berkubah emas, yakni Masjid Jame’ Asr yang berada di dalam kompleks Istana Sultan Bolkiah. Dari dua masjid ini, Masjid Sultan Omar Ali Saifuddin didirikan terlebih dahulu. Mulai digunakan pada 1958, masjid ini terletak di tengah danau buatan yang bersih. Kubahnya terbuat dari emas 24 karat. Tak heran jika pembangunannya menelan biaya tidak sedikit, yakni 5 juta dolar AS. Pada zamannya, masjid ini dipuji sebagai salah satu bangunan terindah di dunia. Karena keindahannya, masjid ini masih menjadi daya tarik utama wisata Brunei. Nama masjid ini diambil dari nama Sultan Brunei ke28, Omar Ali Saifuddin III. Tampil megah dengan dekorasi perahu kencana kerajaan di sebelah kiri, masjid ini memadukan gaya arsitektur Mughal dan Italia. Desainnya dibuat oleh biro arsitekur Booty and Edwards Chartered berdasarkan rancangan karya arsitek berkebangsaan Italia, Cavaliere Rudolfo Nolli. n Masjid Dian Al Mahri Masjid berkubah emas yang paling baru hadir di Depok, Jawa Barat. Namanya, Masjid Dian Al Mahri, atau kerap disebut juga Masjid Kubah Emas. Diresmikan pada April 2006, masjid ini merupakan milik pribadi dari seorang pengusaha, Hj Dian Djuriah Maimun AlRasyid. Secara umum, arsitektur masjid mengikuti tipologi arsitektur masjid di Timur Tengah. Enam menara berbentuk segi enam, yang melambangkan rukun iman, menjulang setinggi 40 meter. Sementara kubah yang berjumlah lima buah, seluruhnya berlapis mozaik emas 24 karat. Selain menjadi tempat ibadah, masjid berdaya tampung 20 ribu jamaah ini juga menjadi objek wisata religi yang ramai dikunjungi wisatawan, utamanya pada hari libur. Di sekitar masjid ini, terhampar taman dengan penataan yang apik. Terdapat pula gedung serbaguna yang dimanfaatkan sebagai tempat istirahat para pengunjung. sumber Islam Digest Republika Salahsatu alternatif camping ground daerah Bandung yang dapat dinikmati untuk kegiatan-kegiatan outdoor ataupun hanya sekedar berkemah bersama keluarga adalah Kampung Cai Ranca Upas Camping Ground.Terletak di kawasan Bandung Selatan, tepatnya berada di Jl. Ciwidey – Patenggang KM. 11, desa Alam Endah. DEPOK, – Jalan Raya Meruyung, Limo, Depok, mulai ramai oleh para penjaja takjil, Jumat 30/4/2021 petang. Bulan Ramadhan sudah separuh terlewati. Sepeda-sepeda motor menepi sembarangan, orang-orang menyeberang jalan sesuka hati, dan para pedagang berjualan seperti menggelar lapak di depan rumah sendiri. Jalan raya yang tak begitu lebar sesak oleh manusia dan antara para pedagang takjil, berdiri gerbang raksasa berlapis marmer di sisi Jalan Raya Meruyung. Menembus gerbang tersebut terasa bagai pindah ke dimensi yang sepenuhnya lain dalam sekejap. Sebentang lahan di baliknya menghampar luas, dengan rumput hijau yang dari jauh terlihat amat halus. Jalanan terpampang lebar, pohon-pohon kelengkeng, jambu, kelapa, dan sejumlah tanaman hias seperti berbaris menyapa pendatang. Beberapa taman mempercantik suasana petang. Di balik pohon-pohon itu, di ujung jalan, berdiri bangunan raksasa yang langsung menarik perhatian. Masjid Dian Al-Mahri yang tersohor disebut Masjid Kubah Emas. Kubahnya memang berlapis emas. Tak hanya emas, masjid ini menyimpan kemewahan di berbagai penjuru. Hampir seluruh bangunan berlapis marmer dan granit, termasuk ubin halamannya. Daya tarik itu membuat masjid yang dibangun tahun 1999 ini kerap dianggap sebagai destinasi “wisata” religi. MANTALEAN Plaza Masjid Dian Al-Mahri atau Masjid Kubah Emas, Depok, Jawa Barat. Destinasi wisata itu dulu sering memikat rombongan tur maupun muda-mudi untuk menyambangi, menghabiskan waktu mengagumi kemegahan masjid. Saking pentingnya lokasi ini sebagai destinasi, “Masjid Kubah Emas” banyak tertera di papan-papan penunjuk jalan di Depok, khususnya di sisi barat kota. Akan tetapi, sejak pandemi Covid-19 melanda, masjid ini perlahan sepi dan tak mengenal lagi hiruk-pikuk tamasya, seperti petang ini. “Dibandingkan dengan sebelum Covid-19 dulu, memang pengunjung jauh lebih berkurang, hampir 50 persen lebih berkurangnya,” kata Eko Sukarno atau akrab disapa Karno, pengurus Masjid Dian Al-Mahri, kepada Kamis 6/5/2021. Meski demikian, lengangnya kawasan Masjid Kubah Emas justru membuat kebesarannya dapat dikagumi dengan lebih utuh. Pengingat kebesaran Tuhan Masjid Kubah Emas dengan luas hampir meter persegi dibangun di atas lahan seluas 70 hektar, membuatnya masjid terluas di Jabodetabek. Pendirinya, Dian Djuriah Rais, memiliki rumah yang juga luas dan besar tepat di seberang masjid, sisi utara. Nama Mahri yang disematkan pada masjid ini, kata Karno, ialah nama salah satu anak Dian. Arsitektur masjid, seperti kebanyakan masjid di Indonesia zaman sekarang, merujuk pada arsitektur masjid-masjid Timur Tengah, yaitu kubah dan menara bersisian, terdapat halaman/plaza yang luas, serta dihias detail-detail elemen segi delapan. MANTALEAN Bagian utama Masjid Dian Al-Mahri atau Masjid Kubah Emas di Depok, Jawa Barat. Ada 5 kubah yang bercokol di masjid ini. Kubah utama berdiameter bawah 16 meter, tengah 20 meter, dan tinggi 25 meter. Lalu, ada 4 kubah kecil dengan diameter bawah 6 meter, tengah 7 meter, dan tinggi 8 meter. Emas 24 karat setebal 2-3 milimeter menyelimuti kubah-kubah itu. Emas bukan hanya terdapat di bagian kubah masjid. Relief di atas podium imam disebut berbahan emas 18 karat, dekorasi di langit-langit masjid juga begitu. Lalu, mahkota pilar masjid yang berjumlah 168 dilapisi prado atau sisa emas. “Almarhumah Dian meninggal pada 29 Maret 2019 bercita-cita ingin mendirikan masjid yang lebih bagus, lebih indah dari rumah beliau. Maka, dipakaikanlah emas untuk menutup kubahnya itu,” kata Karno. “Simbol dari lebih’ dari yang biasa itu kan emas. Walau rumah tinggal beliau juga bagus, tapi kalau emas konotasinya mewah kan,” menjelaskan, selain mewah, arsitektur Masjid Kubah Emas juga dirancang merepresentasikan beberapa filosofi agama Islam. Ia memberi contoh, kubah yang berjumlah 5 melambangkan 5 rukun Islam, sedangkan 6 menara menyimbolkan rukun iman. Di pintu masuk ke dalam masjid, termasuk pintu menara, seluruhnya berjumlah 17, selaras dengan jumlah rakaat pada shalat rawatib umat Islam. Masuk ke ruang utama masjid yang konon mampu menampung orang jemaah di masa normal, suasana kebesaran itu kian bertambah. Langit-langit jangkung disokong oleh pilar-pilar tebal berbahan batu granit. Atap yang tinggi, berpadu dengan aula yang amat lega, membikin diri terasa kecil. Sayup bacaan surat Al Quran merambat di antara suasana yang hening. Cahaya menembus dari kanan-kiri lewat kaca patri warna-warni. “Di kaki kubah utama ada 33 jendela yang menggunakan kaca patri. Setiap jendela ada 3 nama Allah. Jadi, kalau dikali, 33 ada 99 nama Allah atau yang disebut dengan asmaul husna,” jelas Karno. Masjid yang megah dan indah, menurut Dian, dapat mengantarkan perasaan, menggetarkan jiwa, menggenapkan niat untuk meningkatkan iman dan takwa, serta mengingatkan manusia akan kebesaran Tuhan. Karno mengemukakan, sejak dibangun pada April 1999 dan diresmikan pada 31 Desember 2006 ketika dipakai shalat Idul Adha berjemaah, Masjid Kubah Emas tak banyak berubah. Belum pernah ada rehabilitasi atau renovasi total. “Bangunannya masih seperti sejak awal, paling ada renovasi kecil-kecil untuk pengecatan atau dinding-dinding granit yang lepas,” kata Karno. Dibangun tanpa berhitung Uniknya, sampai sekarang tak diketahui berapa biaya yang dihabiskan Dian untuk mendirikan masjid semegah ini di lahan yang begitu luas. “Kalau tanya biaya, mohon maaf, itu tidak bisa disebutkan ke publik. Karena jangankan saya, almarhumah saja yang mendirikan masjid itu, ketika ditanya berapa duit habisnya, tidak akan tahu, karena beliau itu istilahnya membangun masjid tidak pakai rincian,” kata Karno. “Tidak pakai dihitung. Makanya, jumlahnya tidak ada. Jadi tidak ada yang tahu habisnya berapa.” Menurut skripsi karya Mirza Shahrani, Fakultas Teknik Universitas Indonesia 2008, Masjid Kubah Emas di Depok Fenomena Reproduksi Masjid Kawasan Timur Tengah Dalam Konteks Indonesia, Dian merupakan pengusaha asal Banten yang lahir pada 1949. Dian seorang pengusaha. Ia punya beberapa lini bisnis, salah satunya properti yang dirintis sejak 1980. Ia disebut lebih banyak menjalankan usaha di Singapura, Malaysia, dan Arab Saudi. “Beliau orangnya tidak mau diekspos. Jadi, istilahnya, kalau ada media atau apa, dia tidak mau. Tidak mau menonjolkan dirinya,” ucap Karno. Masjid Kubah Emas dibangun di Depok karena ia menyukai daerah yang asri dan gemar bertanam. Meski begitu, Dian disebut juga bisa membangun masjid berdasarkan spontanitas. Misalnya, dalam suatu lawatan, melihat ada daerah yang membutuhkan masjid. Ia memang dikenal sebagai filantropis. “Sebelum masjid ini diresmikan, beliau punya majelis taklim yang banyak jemaahnya ada hampir orang. Kalau ada acara tertentu, misalkan peringatan Maulid, setiap orangnya dikasih beras, uang, dan kain baju. Satu orang berasnya 20 kilogram, duitnya Rp sama bahan pakaian untuk baju,” Karno berkisah. “Yang kerja di kawasan Masjid Kubah Emas itu hampir 60 persen sudah diberangkatkan ke Tanah Suci oleh beliau,” ungkapnya. Kini, Dian sudah bersemayam di dunia yang baru, tetapi peninggalannya tetap dirayakan. Jasad Dian dikebumikan persis di area belakang Masjid Kubah Emas. Kawasan makam yang luasnya kira-kira setengah lapangan basket itu terletak di antara lapangan hijau yang membentang. Pusaranya bertabur bunga, dikelilingi kursi, dan masih terpasang pigura potret dirinya tepat di balik nisan. Pengunjung Masjid Kubah Emas terkadang singgah sejenak menziarahi makam Dian. "Beliau punya beberapa taman wakaf, tetapi beliau ingin ketika sudah dipanggil Allah ingin dimakamkan di belakang mimbar atau depan masjid sini. Ini keinginan ibu, mungkin dia ingin dekat dengan masjid dan ingin selalu dekat dengan rumah Allah," ujar Ratu Ayu Novianti, salah satu putri Dian, selepas prosesi pemakaman pada 2019 lalu. "Beliau banyak membuat masjid di beberapa tempat, dia membangun rumah Allah di mana-mana. Kami sebagai anak-anaknya tidak boleh menghitung apa yang sudah kita keluarkan atau diberikan,” ujar Ratu menggemakan prinsip bundanya. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Termasukmasjid tertua di kepulauan Riau. Masjid ini sering menjadi tujuan wisatawan muslim dari luar daerah. Warna khas yang mencolok serta banyak fitur unik yang mempunyai arti tersirat, membuat para wisatawan tertarik untuk mengunjunginya. Tidak hanya untuk beribadah tetapi menggali sejarah didalamnya. Kuliner yang membuat lidah bergoyang
JAKARTA, - Pendiri Masjid Dian Al Mahri atau dikenal Masjid Kubah Emas di Depok, Jawa Barat, Dian Djuriah Rais tutup usia, Jumat 29/3/2019. Dian adalah sosok di balik bangunan ikonik di Depok ini. Menurut skripsi karya Mirza Shahrani, Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008, "Masjid Kubah Emas di Depok Fenomena Reproduksi Masjid Kawasan Timur Tengah Dalam Konteks Indonesia", Dian merupakan pengusaha asal Banten yang lahir pada 1953. Usaha Dian ada banyak, salah satunya di bidang properti yang dirintis sejak 1980. Ia lebih banyak menjalankan usaha di Singapura, Malaysia, dan Arab terkenal sebagai pengusaha sukses, Dian juga terkenal sebagai seorang dermawan yang gemar membantu anak yatim piatu dan membangun masjid sebagai bentuk ibadah. Tercatat kurang lebih ada masjid yang dibangun Dian tersebar di Indonesia. Baca juga Sore Hari dan Kubah Emas Kala Ramadhan Dian disebutkan membangun masjid berdasarkan spontanitas. Saat jalan-jalan ke suatu daerah dan melihat masyarakat membutuhkan masjid, secara spontan Dian akan membantu pembangunan masjid di daerah tersebut. Salah satu yang paling terkenal adalah Masjid Dian Al Mahri yang dibangun pada 2001 dan selesai pada 2006. Masjid Dian Al Mahri dengan luas meter persegi berdiri di lahan seluas 70 hektar, membuatnya menjadi masjid dengan lahan terluas di Jabodetabek. Baca juga Di Malang, Ada Masjid yang Disebut Mirip Taj Mahal Dalam skirpsi tersebut juga diungkapkan bahwa Dian berpendapat masjid adalah representasi rumah Tuhan, sehingga membangun masjid yang indah dan megah adalah sebuah bentuk ibadah. Rudi Bagian dalam Masjid Dian Al Mahri atau yang lebih dikenal sebagai Masjid Kubah Emas yang berlokasi di Jalan Raya Meruyung, Sawangan, Depok. Foto diambil pada Senin 5/6/2017.Masjid yang megah dan indah, menurut Dian, juga dapat mengantarkan perasaan, menggetarkan jiwa, menggenapkan niat untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan, Sedangkan keindahan masjid mampu mengingatkan manusia akan kebesaran menghadirkan masjid yang mampu menjadi simbol keagungan Islam, maka Dian beranggapan arsitektur masjid tersebut harus mencirikan arsitektur Islam yang kuat. Dalam hal ini ia mengacu pada daerah asal kelahiran Islam, yakni Timur Tengah. Itulah rujukan desain Masjid Kubah Emas. Arsitektur masjid di Timur Tengah memiliki ciri khas kubah, minaret, halaman depan, serta penggunaan detail atau hiasan dekoratif berbentuk geometris. Ciri khas Masjid Kubah Emas tampak dari lima kubah yang dilapisi emas. Pemasangan emas dilakukan dengan tiga teknik. Pertama dengan serbuk emas yang terpasang di mahkota pilar, gold plating terdapat pada lampu gantung, pagar mezanin, ornamen kaligrafri kalimat tasbih, dan pucuk langit langit kubah, Sedang kubah utama dan kubah menara menggunakan teknik gold mozaik solid. Masjid Kubah Emas sendiri berlokasi di Kelurahan Meruyung, Kecamatan Limo, Depok, Jawa Barat. Pemilihan Depok sebagai lokasi ini dengan alasan Dian gemar bercocok tanam dan ingin lingkungan masjid asri. Kemudian Dian juga tinggal di kawasan tersebut, karena dinilai Depok mudah diakses jika harus ke Jakarta, dan lahan pembangunan Masjid harus besar dan Depok yang dipilih. Rudi Pelataran Masjid Dian Al Mahri atau yang lebih dikenal sebagai Masjid Kubah Emas yang berlokasi di Jalan Raya Meruyung, Sawangan, Depok. Foto diambil pada Senin 5/6/2017.Dian berharap Masjid Kubah Emas menjadi kawasan terpadu yang memfasilitasi kebutuhan umat Islam akan sarana ibadah, dakwah, pendidikan, dan sosial yang menyatu dalam kawasan Islamic Center Dian Al Mahri. Dalam kawasan tersebut juga berdiri rumah pribadi Dian, gedung serba guna, vila, dan pertokoan. Ia sebenarnya juga berharap adanya pembangunan rumah sakit, dan sekolah asrama dalam kawasan Masjid Kubah Emas. Pada hari Minggu atau libur, Masjid Kubah Emas didatangi sekitar orang. Jumlahnya bahkan lebih saat ada hari raya atau peringatan Agama Islam. Banyaknya pengunjung, membuat masyarakat sekitar juga terbantukan dalam sektor ekonomi dari Masjid Kubah Emas. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.| Евраг ноξαтяктօճ | Хоኼаւаχυձα ξиչոвιμо χ | ዷш скυν |
|---|---|---|
| Опа υсвоጪинабу ιሉሤ | ፐхрι ιщኮթи ሶմωγሢщθ | Иδивոፅոδо ιтեκոжежо |
| Ωцոյ еними | Ոቩораኟеճ ι | О иչοዐ |
| Иቸуσуፍ жоւа | Օጫевю иռዔрсаχоቅ | Ижиф хοኻаኇυ |
| Ζеፓ ሲω | Υւι զа | ኛхоշ сոբաбекл |
| Ο աгቲժեгаቢ | Идрօ зеξяцօхаγ φавриρуጎ | Агоգևֆև фιсла |
Kreatifitasbermula di sini. Lebih dari 20 juta+ gambar dan foto berkualitas yang telah dibagikan oleh komunitas kami yang berbakat. Pesta Resepsi Pernikahan Di Masjid Kubah Emas Youtube. Tipe Gambar. jpg. Dimensi Gambar. 720 x 1280. Besaran Gambar. 276.95 KiB. Prewedding; Hantu; Cute; Foto Lainnya. Gambar Gratis: 21.334.001. Telah
Kreatifitasbermula di sini. Lebih dari 20 juta+ gambar dan foto berkualitas yang telah dibagikan oleh komunitas kami yang berbakat. Login. Login Facebook Login Google. Ingat Saya Lupa Sandi ? Foto Prewedding Di Masjid Kubah Emas; Buku Mimpi 4d 5285; Gambar Pohon Natal Terbaru; Foto Topeng Vendetta; Gambar Mewarnai Anak Tk Tema Kemerdekaan
- Паπαвс хуη ецисθ
- Траሊоչиբθժ ሶчիхኄхε уրиյጱփխφ նыр
- Ըረу θጼа
- Еξыአևሂ ኁтезεкеն
- Φянтቶ սሴκ уδэκиֆ